Jumat, 12 November 2010

HMM.. IKHWAN ITU..


Pembawaannya begitu tenang. wajahnya meneduhkan. Baru kali ini saya mengakui, bahwa saya sedang mengaguminya..
Di awal Ramadhan tahun lalu telah mempertemukan kami. Saya, dan laki laki baik itu.
Matanya besar, alisnya tebal, kulitnya coklat kehitaman. Hm…Manis, tapi juga tampan.
Saat berkenalan, baru saya ketahui bahwa nama dia adalah... ah.. malu aku menyebutnya.
Banyak hal yang membuat perhatian saya tersita pada dia. Subhanallah, laki-laki itu tidak pernah mengeluh. Kami mengetahui bahwa dia sakit, tapi dia tidak mengeluh. Ekspresinya masih tetap sama, namun dia berubah menjadi lebih pendiam. Tapi tidak ada kata-kata yang terucap sebagai sebuah keluhan darinya. Hari-hari berikutnya, dia tetap saja mempesona. Tutur bicaranya, cara dia berjalan, tersenyum, berbicara…hmm…

Namun, saat perpisahan pun tidak bisa dipungkiri, bahwa pesonanya memikat semua wanita di sekitar saya. Hingga akhirnya, laki-laki itu, oleh kami, mendapatkan sebuah kehormatan. Ya.. santri terfavorit di Pesantren.

Keberadaannya membuat panitia, yang kesemuanya akhwat menjadi terpesona padanya.

Iltizam, ikhwan kecil berusia 4 tahun. Telah memikat kami. Hingga akhirnya menginspirasikan saya, bahwa seorang ibu adalah tonggak dari sebuah peradaban.

Rasanya sudah tidak sabar untuk bisa mencetak Iltizam-iltizam lain..dan menjadi penebus luka umat ini.. aamiin Ya Rabb… istiqomahkan saya, kami, dan barisan ini….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar